Blogger Widgets Mari Berbagi Kisah Sukses Inspirasi Motivasi

Kamis, 07 April 2016

Kisah Sukses Mooryati Soedibyo


Mooryati Soedibyo adalah anak seorang mantan Bupati Brebes, bernama KRMTA Poornomo Hadiningrat. Mooryati merupakan cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta. Hidup dalam kesultanan, tidak membuat Mooryati sombong dan malas.
Mooryati selalu hidup apa adanya. Ia memiliki pribadi yang mandiri. Ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada tanggal 5 Januari 1928. Pada usia remaja, Mooryati sudah paham dengan tata cara merias. Hal ini didapatkan dari neneknya. Berkat keuletannya, Mooryati mahir dalam hal merias penari-penari yang akan tampil di keraton. Mooryati juga mahir dalam meracik jamu berbahan alami. Karena kemahirannya ini, kemudian timbul di benaknya untuk membuat usaha pembuatan jamu. Kemudian mulailah usaha tersebut, yang awalnya meracik jamu hanya sebagai kegemaran saja, kini berubah menjadi bisnis. Usahanya dirintis pada pertengahan tahun 1973. Bermodalkan uang sebesar Rp. 25.000,-
Mooryati merintis usaha pembuatan jamunya di garasi rumah bersama dengan 2 orang pembantu. Jamu pertama yang dibuatnya adalah minuman beras kencur. Alasannya karena proses pembuatannya yang mudah. Setelah minuman beras kencur tersebut jadi, Mooryati tidak malu untuk menawarkan kepada teman-teman dekatnya. Tidak jarang pula, ia menawarkan jamu buatannya tersebut langsung door to door kepada masyarakat sekitar. Sambutan dari teman-temannya cukup baik.
Mooryati terus mengembangkan usaha jamunya ini. Walaupun memiliki pembantu, tetapi Mooryati tidak mau tanggung-tanggung. Ia sendiri yang pulang pergi untuk membeli bahan baku untuk pembuatan jamunya tersebut. Padahal pada saat itu, ia telah menikah dengan seorang pegawai negeri, bernama Soedibyo Purbo Hadiningrat. Garasi rumahnya dipenuhi dengan aneka bahan baku pembuatan jamu, yang baunya sangat tak sedap. Tetapi demi cita-citanya, terpaksa ia harus merelakan garasinya untuk sementara waktu. Selang 2 tahun, Mooryati akhirnya mendirikan perusahaan yang lebih baik. Ia mendirikan PT. Mustika Ratu, pada tahun 1975. Awalnya, PT. Mustika Ratu ini hanya memperoduksi 5 macam jamu saja, yaitu Perawatan Remaja Puter, Perawatan Wanita, Kesepuhan (menopause), Sepetan Sari (Keputihan), Sedet Saliro (pelangsingan tubuh), dan beberapa macam kosmetik tradisional leluhur, seperti Air Mawar, Bedak Dingin, dan Mangir. Setelah 2 tahun, kerja kerasnya semakin membuahkan hasil. Pada tahun 1978, produk-produknya mulai didistribusikan ke salon-salon kecantikan.
Banyak pula toko yang menginginkan menjadi agen dari produk-produk Mustika Ratu. Ia pun mendirikan bangunan yang lebih layak, membeli peralatan dan mesin untuk dapat memproduksi jenis-jenis kosmetik yang berbeda. Tahun 1980-an, timbul keinginannya untuk mendirikan sebuah pabrik. Keinginan ini didukung pula oleh karyawan-karyawannya. Akhirnya, Mooryati resmi mendirikan pabrik PT. Mustika Ratu di Caracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Pabriknya saat itu emnampung 150 orang karyawan. Kemudian Mooryati mencoba melangkah ke luar negeri. Mustika Ratu pun melakukan ekspor ke luar negeri, dan mendapatkan sambutan yang positif, seperti Malaysia, Timur Tengah, Australia, Cina, Mesir sampai Eropa. Sejumlah penghargaan berkelas internasional pun ia terima.
Mooryati pernah mendapatkan penghargaan dari forum internasional, sebagai Best of the Best Enterpreneur of the year 2003, dari Ernst & Young International, di Monte Carlo, Monaco pada tahun 2003.
Ia merupakan satu-satunya perempuan yang menjadi finalis dalam ajang bergengsi terssebut. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, pernah juga menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah Jakarta, Anggota MPR RI tahun 1997, Wakil Ketua II MPR RI, dan masih banyak lagi organisasi yang diikutinya. Ia juga pernah dinobatkan sebagai 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia tahun 2007, versi majalah Globe Asia. Ia menempati urutan ke-7.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar