Blogger Widgets Mari Berbagi Kisah Sukses Inspirasi Motivasi

Rabu, 13 Juli 2016

Menjadi Karyawan Google Indonesia, Cekidot!


Banyak orang pun bertanya-tanya siapa saja orang-orang dibelakang layar Google, yang membuat search engine ini menjadi favorit, numero uno buat pengguna internet di seluruh dunia. Ya, siapa karyawannya? Seperti apa mereka bekerja? Bagaimana kantornya? Apa syaratnya untuk bisa bekerja disana ?
Ada sebuah artikel menarik yang dimuat di web New York Times, bulan Februari 2014 lalu oleh Thomas L. Friedman. Artikel tersebut berjudul How to Get a Job at Google.
Ada beberapa notes penting tentang bagaimana dan apa saja kriteria Google dalam mencari karyawan terbaik untuk bekerja didalamnya.
Catatan pertama mulai dari tentang IPK, panjangnya Indeks Prestasi Kumulatif. Menurut Google IPK itu worthless, tidak berharga. Juga hasil tes, yang tidak memprediksikan apapun. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah karyawan yang bukan lulusan perguruan tinggi. Sekarang berkisar 14 persen dari beberapa unit kerjanya.
Tapi jangan salah faham yaa, jangan tiba-tiba gara-gara berhenti baca blog ini langsung berhenti kuliah dan D.O aja, hahahahaaa. Bock menegaskan IPK atau nilai yang bagus itu penting karena banyak pekerjaan yang membutuhkan kemampuan matematika, komputer dancoding, seputar bahasa pemrogaman. Jadi kalau Bro and Sis punya  itu semua, bisa menjadi sebuah keuntungan. Tapi Google punya kriteria lain bukan hanya itu.

Ada 5 poin yang dinilai dalam proses rekrutmen, semuanya akan dinilai untuk setiap pekerjaan di Google. Kita lihat satu persatu pembahasannya dibawah ini:
1.General Cognitive Ability
Bahasa sederhananya kemampuan kognitif umum. Bukan IQ. Tapi kemampuan belajar, menyerap sejumlah informasi yang berbeda-beda. Google melakukan assessment denganstructured behavioral interviews, nah looh, ini sudah bahasan khusus orang-orang HR, terutama Psikologi. Mau tau lebih jauh? Cari aja di Google hahahaaaa…
2.Leadership
Tentu disini yang dinilai bukan traditional leadership seperti apakah calon karyawan itu pimpinan klub catur, pimpinan sales dll. Google menilai leadership calon karyawannya adalah bagaimana sikap ketika menghadapi masalah, sebagai bagian dari team, maju untuk memimpin. Bahkan dinilai juga bagaimana efektivitas dari leadership, saat kritis, bagaimana cara melepas kekuasaan. Yang terpenting tujuan akhir bisa tercapai.
Wow, lieur Bro. (Sunda=lieur, Indonesia= pusing, Jawa= mumet :) )
3.Humility
Kerendahan hati, dalam memecahkan masalah apapun, melangkah mundur dan merangkul ide yang lebih baik dari orang lain. Bahkan Bock menambahkan istilah intelectual huminity, yaitu kerendahan hati dalam menciptakan ruang bagi orang lain untuk berkontribusi. Bock menegaskan banyak lulusan perguruan tinggi yang memiliki ego tinggi dan tidak memiliki atribut ini. Apabila hasilnya menunjukkan sesuatu yang baik, berhasil, maka mereka mengatakan karena mereka genius. Tapi kalau mengalami kegagalan, mereka dengan mudah beralasan karena kondisi market begini, begitu blaaa..blaaa..
(rasanya banyak ya yang seperti begini di kantor…hadeeeh)
4.Ownership
Kalau ini sih sudah jelas dan umum diketahui, perlunya rasa memiliki dan rasa tanggung jawab dalam bekerja memegang jabatan yang mempengaruhi baik secara langsung atau tidak langsung terhadap perkembangan dan kemajuan perusahaan.
5.Expertise
Ini adalah atribut yang sangat penting, keahlian. Seseorang yang memiliki kemampuan kognitif, rasa penasaran, kemauan belajar yang tinggi serta terampil dalam kepemimpinan, ada kalanya mereka memiliki ide baru yang sangat berharga dibandingkan dengan orang yang ahli dalam satu bidang saja, yang sudah melakukannya berulang-ulang dalam jangka waktu lama.
Bock menggunakan pendekatan rekrutmen dengan landasan bahwa talent bisa hadir dalam berbagai tipe dan bisa dibentuk dengan banyak cara non-tradisional seperti sekarang ini. Para praktisi rekrutmen harus lebih melihat semua orang, termasuk orang-orang yang tidak pergi ke sekolah/kampus, namun bisa tetap berhasil di dunia ini, mereka adalah orang-orang luar biasa. Sudah terbukti, 2 perusahaan raksasa yang mengubah dunia, Microsoft dan Apple, dirintis oleh orang-orang yang D.O dari kampusnya.
Bock juga mengatakan kalau perguruan tinggi terlalu banyak, dan tidak memenuhi janji mereka. Disana Anda tidak belajar hal yang paling berguna dalam hidup. Wajarlah bagi para praktisi HR, khususnya yang terlibat langsung dalam recruitment, sering mengalami kekecewaan dan kesulitan dalam mencari kandidat yang memenuhi kriteria.
Terakhir Bock mengatakan bahwa gelar (ijazah) tidak menjamin Anda memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan apapun. Dunia sekarang bekerja dan peduli pada apa yang Anda dapat lakukan dengan apa yang Anda tahu ( dan tidak peduli bagaimana Anda mempelajarinya). Kenyataan adalah sekarang zaman inovasi yang membutuhkan banyak kemampuan soft skill, kepemimpinan, kerendahan hati, kolaborasi, adaptasi dan kemauan untuk belajar dan belajar lagi. Inilah kenyataan yang harus kita hadapi dimanapun kita bekerja.

So, bro and sis, sudah jelas kalau perusahaan skala internasional seperti Google menetapkan kriteria yang keren untuk setiap karyawan yang akan direkrutnya. Sebaiknya kita disini, yang masih levelnya lokal, bisa meniru cara Google dalam melakukan rekrutmen.
Untuk bro and sis yang masih jadi karyawan (belum bosan :) ) untuk bisa meningkatkan kualitas dan kompetensi diri, bisa mengasah terus kemampuan dan jangan pernah berhenti belajar. Klo begitu nantinya kita bisa menjadi karyawan kualitas internasional rasa lokal. Mantaab!

Sumber: http://www.belajardanberbagi.com/kerja-di-google-mau-ini-dia-syaratnya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar