Blogger Widgets Mari Berbagi Kisah Sukses Inspirasi Motivasi

Rabu, 18 Mei 2016

Kisah Keluarga Yang Menyebalkan Tapi Perlu Disyukuri

Nasrudin adalah seorang ayah, suami dan kepala keluarganya. Ia tinggal di rumah bersama 3 orang anaknya, istri dan mertuanya yang sudah tua. Nasrudin merasa hidupnya seperti neraka. Karena bila tinggal di rumah ia akan bertemu anak-anak yang nakal, istri yang bawel dan mertua yang cerewet. Untuk itu sepulang kerja Nasrudin tidak betah tinggal di rumah. Nasrudin keluyuran atau sering mencari alasan pada istri, anak-anak, dan mertuanya agar bisa keluar rumah.

Karena sering keluar rumah, istrinya yang bawel dan mertuanya yang cerewet malah sering bertanya dan tambah cerewet karenanya. Karena itu perasaan istri cerewet pada Nasrudin  semakin menjadi-jadi. Nasrudin pernah terlintas dipikirannya untuk meninggalkan keluarga. Diwaktu yang lain Nasrudin berpikir konyol untuk mengakhiri hidupnya karena ia merasa tidak bahagia. Ditengah keputusasaannya Nasrudin ingat pada guru spiritualnya. Guru Spiritualnya yang sering ia mintakan petuah-petuah bijak agar bisa keluar dari kesulitan hidup.
Dengan menyusuri jalan berliku menaiki bukit, menuruni lembah bertemulah Nasrudin dengan guru spiritualnya. Sesampainya di tempat sang guru, Nasrudin bersimpuh. “Guru maaf selama ini aku jarang kesini. Dulu baru aku kesulitan aku kesini. Kini pun demikian karena aku dalam masalah aku kesini untuk minta petunjukmu”, ujar Nasrudin. Guru Nasrudin yang bijaksana hanya tersenyum lembut, kemudian menyuruh Nasrudin untuk mandi, makan untuk istirahat terlebih dahulu. “Mandi, makan dan istirahatlah dulu. Kemudian itu baru temui aku”, suruh sang guru.
Nasrudin yang memang kelelahan dari perjalanan jauh menjalankan perintah sang guru. Setelah itu ia baru menemui sang Guru. Guru Nasrudin sambil mengelus jenggotnya yang sudah ubanan berkata “Nak Udin memang kalau sudah ada masalah ia akan ingat gurunya, ingat pada Tuhan. Masalahlah mengantarmu kesini. Apa masalahmu”, ujar sang guru. “Begini guru aku memiliki istri yang cerewet, anak-anak yang nakal dan mertua yang bawel. Rumahku seperti neraka. Aku ingin pergi jauh dari rumah. Malah aku pernah terlintas mau bunuh diri saja”, cerita Nasrudin sambil mengeluh.
Selanjutnya Nasrudin minta petunjuk sang guru akan masalahnya. “Apa yang harus aku lakukan guru?”, tanya Nasrudin. Guru Nasrudin hanya mengangguk-angguk. “Begini Nasrudin sepulang dari sini masukkan bebek 15 ekor ke rumahmu. Kambing 2 buah dan kerbau satu ekor.  Selama sebulan kamu harus tetap di dalam rumah. Jangan kemana-mana. Setelah sebulan baru kamu kesini lagi”, pinta sang Guru. Mendengar permintaan gurunya seperti Nasrudin terkejut. Dalam hatinya ia berpikir “apa tidak salah apa yang disuruh guru ini. Tapi karena ingin terlepas dari masalah yang membelitnya Nasrudin mau walaupun sedikit terpaksa.
Keesokan hari ini Nasrudin pulang ke rumah. Ia lakukan apa yang diperintahkan sang guru. Memasukkan bebek 15 ekor, kambing 2 buah dan kerbau satu ekor ke rumahnya. Dengan istri, anak-anak dan mertua saja Nasrudin sudah tidak betah di rumah. Apalagi ada binatang-binatang yang berisik yang ia masukkan sendiri. Awalnya Nasrudin sangat merasa tersiksa. Ia sumpek dan bising mendengar suara bebek, sapi dan kambing. Demikian pula kotorannya yang baunya menyengat. Sehari, dua hari dan seminggu, 2 minggu akhirnya satu bulan terlewati.

Karena sudah satu bulan Nasrudin kembali ke padepokan sang guru untuk melapor dan minta petunjuk lanjutan. “Apa yang harus aku lakukan selanjutnya guru”, mintanya lirih. “Sepulang dari sini keluarkan semua binatang yang kamu masukkan sebulan yang lalu”. Rasakan suasana dan bersukurlah”, ajar sang Guru. Nasrudin pulang dan melakukan perintah sang guru. Akhirnya dengan istri yang sama, anak-anak yang sama dan mertua Nasrudin merasa lega dan bahagia. “Syukur aku punya istri yang cerewet yang selalu mengingatkan. Untung punya anak-anak yang nakal yang bisa diajak bercanda. Syukur ada mertua yang selalu menasehati dibandingkan tidak ada”, ungkap Nasrudin bahagia.
Sumber: Inspirasi Pagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar