Tanggal 15 November
2016 bertempat di Kampus Universitas Negeri Makassar, Saya mengikuti Seminar
“Bank Indonesia Goes To Campus” yang
diadakan oleh NET Mediatama dan Bank Indonesia yang bertema “Scale Up dengan e- Commerce talkshow”.
Seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menggalakkan program Bank
Indonesia yaitu Gerakan Nasional Non Tunai atau lebih dikenal dengan GNNT.
Seminar ini dihadiri
oleh Direktur BI dalam hal pengawasan transaksi keuangan, saat ini pemerintah
memang sedang gencar-gencarnya menerapkan penggunaan uang elektronik atau
transaksi non tunai di setiap kampus di Indonesia. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan
kesadaran masyarakat akan penggunaan instrument non tunai dalam melakukan
transaksi pembayaran.
Dalam acara seminar
ini dijelaskan tentang bentuk uang elektronik dalam bentuk kartu khusus yang dapat
diisi saldo maksimal 1 juta rupiah dan telah diproduksi oleh beberapa Bank Yang
Ternama di Indonesia, misalnya Bank BNI yang merilis kartu BNI TapCash, Bank
Mandiri yang merilis Kartu e-Money, Bank BRI yang merilis kartu BRIzzi, dan
Bank BCA yang merilis kartu BCA Flazz.
Setelah selesai
seminar sekitar pukul 5 sore, saya mulai melangkah keluar gedung tempat seminar
dillaksanakan, dan diluar gedung saya melihat cukup banyak booth dari beberapa
Bank ternama yang menawarkan penjualan kartu uang elektronik yang bisa di
Top-Up di Booth tersebut saat itu juga.
Setelah mengunjungi
beberapa booth, maka saya memutuskan untuk mencoba menggunakan kartu uang
elektronik ini. Saya pun menjatuhkan pilihan pada Booth BNI untuk membeli kartu
uang elektronik. Pada booth BNI ini saya menanyakan mengenai Kartu TapCash BNI,
dan staf marketing BNI pun menjelaskan bahwa kartu ini dapat digunakan sebagai
alat pembayaran non tunai saat membeli bensin di SPBU, untuk berbelanja di mini
market yang bekerja sama dengan program BNI TapCash, serta untuk membayar
makanan di beberapa kafe ataupun restoran ternama di kota Makassar, agar saya
tidak lupa di merchant mana saja kartu tersebut bisa digunakan, maka saya
mengembil beberapa lembar brosur yang berisi informasi produk kartu BNI
TapCash.
Saya kemudian membeli
satu buah kartu BNI TapCash seharga 35 ribu rupiah yang masih dalam keadaan
saldo nol rupiah, maka staf marketing BNI pun menawarkan saya untuk melakukan
top up pengisian saldo di tempat saat itu juga, Top Up ini bisa dengan 2 cara,
yaitu dengan cara mengisi saldo lewat ATM dan mentransfer ke akun kartu BNI
TapCash yang kita miliki, ataupun dengan cara membayar tunai di tempat, dan
saldo akan diisi secara otomatis melalui mesin EDC (electronic data card) yang
berlogo Bank BNI yang berwarna khas oranye dan biru langit.
Saya memilih membayar
secara tunai di tempat pembelian kartu, saya mengisi saldo sebesar 300 ribu
rupiah, dan staf marketing BNI pun menekan beberapa tombol pada mesin EDC yang
kemudian dilanjutkan dengan mengecek kartu saya pada mesin BNI TapCash, maka
pada monitor mesin BNI TapCash tertera jumlah saldo sebesar 300 ribu rupiah
yang disertai dengan proses akhir yaitu mengeluarkan print out nota top up
sebesar 300 ribu rupiah sebagai bukti pengisian saldo telah selesai dan kartu
BNI TapCash saya siap digunakan di merchant-merchant yang bekerja sama dengan
program BNI TapCash ataupun e-Money.
Keesokan harinya di
hari sabtu (pas weekend nih, enaknya jalan jalan bareng keluarga nih), saya
berencana menggunakan kartu elektronik BNI TapCash yang sudah saya beli di hari
sebelumnya saat event “Bank Indonesia Goes To Campus”. Saya membaca di brosur
BNI TapCash bahwa untuk kota Makassar, kartu ini dapat digunakan di Merchant
sebagai berikut, yaitu Tol Makassar, Black Canyon Coffee, Kampoeng Popsa, Pizza
Ria Kafe, La Macca Mart, Coto Daeng Sirua, Kios Ati Raja, Kedai Kopi Papa Ong,
Ben’Z Resto, Dapoer Sulawesi, Lopi Café, Pallubasa Onta, Warkop Haihong, dan
merchant lainnya yang berlogo TapCash.
Bersama ibu saya, saya
pun mengunjungi Mall Ratu Indah, salah satu mall yang cukup besar di pusat kota
Makassar, setelah berjalan-jalan membeli beberapa barang, saya memutuskan untuk
beristirahat sejenak di Café Black Canyon Coffee, sekalian saya dapat
menggunakan kartu BNI Tapcash yang bekerja sama dengan merchant ini. Saya
kemudian menuju ke arah barat didalam gedung Mall, tempat dimana kafe Black
Canyon Coffee berada, begitu sampai di pintu masuk kafe, saya melihat tulisan
‘CLOSE’ tergantung di balik pintu kaca transparan. Saya berpikir wah tumben nih
tutup di hari weekend begini, saya pun bertanya kepada salah seorang sekuriti
yang kebetulan berjaga dekat pintu masuk mall, sekuriti tersebut mengatakan bahwa
kafe tersebut ditutup karena akan pindah lokasi ke tempat lain di salah satu
jalan di Makassar.
Dengan tutupnya salah satu merchant ini, berarti imbasnya
saya tidak dapat menggunakan kartu BNI TapCash saya secara perdana, selain itu
saya masih ada keperluan berbelanja dalam Mall tersebut, maka rasanya tidak
efektif untuk pergi ke lokasi baru dimana kafe tersebut berada, hanya karena
ingin merasakan manfaat kartu uang elektronik tersebut. Sementara di dalam Mall
Ratu Indah juga tidak terdapat Merchant lain yang menerima penggunaan kartu
uang elektronik tersebut. Singkat kata, kartu uang elektronik ini tidak berguna
bagi saya dalam konteks berbelanja di Mall khususnya Mall Ratu Indah.
Setelah selesai dengan
urusan belanja belanja di Mall Ratu Indah, saya pun lapar dan mengajak ibu saya
makan kuliner khas Makassar yaitu coto Makassar. Saya mengingat bahwa dalam
brosur BNI TapCash, merchant Coto Daeng Sirua termasuk rumah makan yang bekerja
sama dengan BNI TapCash. Maka tanpa ba-bi-bu saya dan ibu langsung menuju ke
warung Coto Daeng Sirua, dan sesampainya disana saya pun terlebih dahulu menuju
meja kasir untuk menanyakan apakah kartu BNI TapCash benar-benar dapat
digunakan untuk membayar transaksi, saya pun melihat memang ada mesin kartu BNI
TapCash diletakkan disebelah komputer kasir.
Setelah ngobrol dengan petugas
kasir, ternyata mas-mas itu bilang bahwa pembayaran dengan kartu uang
elektronik BNI TapCash hanya berlaku dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang,
apabila lewat dari jam tersebut, maka pembayaran yang berlaku hanyalah dengan
menggunakan uang tunai. Saya tentu saja heran, karena setahu saya kartu BNI
TapCash ini bisa digunakan kapan saja, selama masih ada saldo tercatat didalam
akun BNI TapCash ini.
Saya sih curiga, sepertinya selama adanya mesin TapCash
di letakkan di meja kasir, belum pernah ada pelanggan di warung coto tersebut
yang membayar dengan menggunakan kartu uang elektronik, selain itu petugas
kasir juga tampaknya tidak menguasai cara penggunaan mesin kartu uang
elektronik tersebut, hal ini saya perkirakan setelah melihat wajah sang kasir
yang cukup kaget, ketika saya menanyakan dapatkah saya membayar dengan kartu
uang elektronik yang saya tunjukkan kepadanya. Singkat cerita saya tetap makan
coto di tempat itu, karena sudah terlanjur sampai di warung tersebut, intinya
tetap aja harus menyiapkan uang tunai, meskipun sudah punya kartu uang
elektronik, Wow…it’s so hurt meee…Hikssss Hikssss!!
Setelah
(Alhamdulillah) kenyang dengan kuliner coto Makassar, saya pun tiba-tiba ingat
kalau saya perlu membeli beberapa snack untuk keponakan saya dirumah, saya pun
singgah di Mini Market “La Macca Mart” yang letaknya tidak jauh dari warung
coto tempat saya bersantap siang. Saya memutuskan untuk berbelanja di Mini
Market ini sebab menurut data yang saya baca di brosur kartu uang elektronik,
bahwa kartu BNI TapCash juga bisa digunakan untuk membayar transaksi di mini
market ini. Sesampai di depan pintu mini market, kembali saya melihat tulisan
“TUTUP” yang tergantung di depan pintu masuk mini market disertai rantai gembok
yang melintang di pegangan pintu tersebut.
Saya pun menanyakan perihal tutupnya
mini market tersebut kepada penjaga toko disebelahnya, kata penjaga toko
tersebut, mini market tersebut biasanya memang tutup di hari minggu, dan hanya
buka di hari kerja seperti senin sampai jumat. Mendengar jawaban ini saya
kembali tertegun, ternyata kartu uang elektronik ini benar-benar tidak bisa
digunakan karena berbagai hal yang tidak terduga, otomatis saya harus mencari
mini market lain dan tentunya sudah bukan merchant yang termasuk bekerja sama
dengan BNI TapCash.
Setelah urusan
jalan-jalan di pusat kota selesai, saya pun pulang menuju rumah, nah di jalan
pulang menuju rumah saya, saya melewati restoran pizza ria kafe. Saya pun ingat
bahwa kartu BNI TapCash dapat pula digunakan untuk bertransaksi di restoran
pizza ria kafe, maka saya pun singgah di restoran tersebut untuk menguji yang
terakhir kalinya, apakah kartu BNI TapCash saya bisa digunakan atau tidak,
sekalian saya juga ingin membeli pizza dengan topping favorit yang sudah lama
tidak saya rasakan. Saya pun melangkah memasuki restoran dan mendekati meja
kasir, saya bertanya apakah saya dapat membeli pizza menggunakan kartu BNI
TapCash, dan What a surprise!!!,
petugas kasir mengatakan bahwa pembayaran dapat dilakukan secara transaksi non
tunai menggunakan BNI TapCash.
Saya pun sangat bersyukur, akhirnya ada juga merchant yang secara nyata bisa menerima
pembayaran transaksi menggunakan kartu uang elektronik. Setelah orderan pizza
saya selesai dan dibawa ke kasir, saya pun menyerahkan kartu BNI TapCash saya
kepada petugas kasir, dan cara kerja sang kasir dalam memproses kartu tersebut
dan menghubungkan antara komputer dan mesin pembayaran cukup lama dan petugas kasir agak bingung
juga kelihatannya seperti lupa-lupa ingat, hal itu dapat saya maklumi sebab
setelah ngobrol-ngobrol dengan mbak petugas kasir, katanya memang sejak BNI
TapCash ini disediakan sejak 3 bulan sebelumnya sampai saat saya berbelanja
saat itu, belum pernah ada seorangpun pelanggan pizza ria kafe yang membayar
menggunakan kartu uang elektronik seperti BNI TapCash, semuanya hanya membayar
menggunakan uang tunai, dan sesekali ada yang membayar menggunakan kartu debit.
Sekitar 2 minggu
kemudian, saya mengikuti event seminar yang diadakan oleh Telkomsel dan
Universitas Hasanuddin, saat event berlangsung, semua peserta seminar yang
telah teregistrasi, diberikan satu buah Stiker Telkomsel T-Cash senilai 50 ribu
rupiah, dan dapat digunakan di beberapa merchant restoran yang sudah
bekerjasama dengan Telkomsel T-Cash.
Awalnya saya pesimis
bahwa stiker T-Cash ini dapat saya gunakan untuk membeli sesuatu. Sebab berkaca
dari pengalaman sebelumnya saat saya ingin menggunakan kartu uang elektonik
dalam bentuk BNI Tap Cash, selalu gagal dan tidak ada yang menerima penggunaan
kartu tersebut untuk bertransaksi.
Maka berdasarkan
pengalaman saya dalam menggunakan kartu uang elektronik khususnya produk BNI
TapCash maupun stiker T-Cash dari telkomsel, saya berkesimpulan bahwa Gerakan
Nasional Non Tunai (GNNT) hanya bisa dilaksanakan apabila infrastruktur telah
memadai baik dari segi teknologi komunikasi dan informasi (ICT), selain itu
perlu ada sosialisasi yang lebih intens dalam memberikan pemahaman kepada
masyarakat mengenai pentingnya transaksi non tunai, selain itu bagi bank
penyelenggara yang mengadakan kartu uang elektronik harus memberikan pemahaman
terhadap merchant-merchant yang bekerjasama dalam penerapan transaksi electronic money, supaya para merchant tersebut benar-benar melayani
pelanggan yang berminat membayar transaksi menggunakan kartu uang elektronik.
Saya sebagai salah
satu pengguna kartu uang elektronik, baik dalam bentuk TapCash maupun kartu
debet atau kartu kredit, sangat mendukung gerakan nasional non tunai, dan saya
harapkan sebelum program GNNT dipopulerkan, alangkah baiknya melengkapi segala
infrastruktur pendukung, sehingga dapat mempengaruhi mindset masyarakat dalam
ikut mensukseskan Gerakan Nasional Non Tunai di Indonesia, baik di perkotaan
maupun di pelosok daerah terpencil. Jadi kita sekarang bisa dengan percaya diri mengatakan Let's Moving On 'Gerakan Nasional Non Tunai'...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar