Blogger Widgets Mari Berbagi Kisah Sukses Inspirasi Motivasi

Rabu, 14 Desember 2016

Let's Moving On 'Gerakan Nasional Non Tunai'


Tanggal 15 November 2016 bertempat di Kampus Universitas Negeri Makassar, Saya mengikuti Seminar “Bank Indonesia Goes To Campus”  yang diadakan oleh NET Mediatama dan Bank Indonesia yang bertema  “Scale Up dengan e- Commerce talkshow”. Seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menggalakkan program Bank Indonesia yaitu Gerakan Nasional Non Tunai atau lebih dikenal dengan GNNT.


Seminar ini dihadiri oleh Direktur BI dalam hal pengawasan transaksi keuangan, saat ini pemerintah memang sedang gencar-gencarnya menerapkan penggunaan uang elektronik atau transaksi non tunai di setiap kampus di Indonesia. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan penggunaan instrument non tunai dalam melakukan transaksi pembayaran.


Dalam acara seminar ini dijelaskan tentang bentuk uang elektronik dalam bentuk kartu khusus yang dapat diisi saldo maksimal 1 juta rupiah dan telah diproduksi oleh beberapa Bank Yang Ternama di Indonesia, misalnya Bank BNI yang merilis kartu BNI TapCash, Bank Mandiri yang merilis Kartu e-Money, Bank BRI yang merilis kartu BRIzzi, dan Bank BCA yang merilis kartu BCA Flazz.

Setelah selesai seminar sekitar pukul 5 sore, saya mulai melangkah keluar gedung tempat seminar dillaksanakan, dan diluar gedung saya melihat cukup banyak booth dari beberapa Bank ternama yang menawarkan penjualan kartu uang elektronik yang bisa di Top-Up di Booth tersebut saat itu juga.



Setelah mengunjungi beberapa booth, maka saya memutuskan untuk mencoba menggunakan kartu uang elektronik ini. Saya pun menjatuhkan pilihan pada Booth BNI untuk membeli kartu uang elektronik. Pada booth BNI ini saya menanyakan mengenai Kartu TapCash BNI, dan staf marketing BNI pun menjelaskan bahwa kartu ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran non tunai saat membeli bensin di SPBU, untuk berbelanja di mini market yang bekerja sama dengan program BNI TapCash, serta untuk membayar makanan di beberapa kafe ataupun restoran ternama di kota Makassar, agar saya tidak lupa di merchant mana saja kartu tersebut bisa digunakan, maka saya mengembil beberapa lembar brosur yang berisi informasi produk kartu BNI TapCash.


Saya kemudian membeli satu buah kartu BNI TapCash seharga 35 ribu rupiah yang masih dalam keadaan saldo nol rupiah, maka staf marketing BNI pun menawarkan saya untuk melakukan top up pengisian saldo di tempat saat itu juga, Top Up ini bisa dengan 2 cara, yaitu dengan cara mengisi saldo lewat ATM dan mentransfer ke akun kartu BNI TapCash yang kita miliki, ataupun dengan cara membayar tunai di tempat, dan saldo akan diisi secara otomatis melalui mesin EDC (electronic data card) yang berlogo Bank BNI yang berwarna khas oranye dan biru langit.



Saya memilih membayar secara tunai di tempat pembelian kartu, saya mengisi saldo sebesar 300 ribu rupiah, dan staf marketing BNI pun menekan beberapa tombol pada mesin EDC yang kemudian dilanjutkan dengan mengecek kartu saya pada mesin BNI TapCash, maka pada monitor mesin BNI TapCash tertera jumlah saldo sebesar 300 ribu rupiah yang disertai dengan proses akhir yaitu mengeluarkan print out nota top up sebesar 300 ribu rupiah sebagai bukti pengisian saldo telah selesai dan kartu BNI TapCash saya siap digunakan di merchant-merchant yang bekerja sama dengan program BNI TapCash ataupun e-Money.

Keesokan harinya di hari sabtu (pas weekend nih, enaknya jalan jalan bareng keluarga nih), saya berencana menggunakan kartu elektronik BNI TapCash yang sudah saya beli di hari sebelumnya saat event “Bank Indonesia Goes To Campus”. Saya membaca di brosur BNI TapCash bahwa untuk kota Makassar, kartu ini dapat digunakan di Merchant sebagai berikut, yaitu Tol Makassar, Black Canyon Coffee, Kampoeng Popsa, Pizza Ria Kafe, La Macca Mart, Coto Daeng Sirua, Kios Ati Raja, Kedai Kopi Papa Ong, Ben’Z Resto, Dapoer Sulawesi, Lopi Café, Pallubasa Onta, Warkop Haihong, dan merchant lainnya yang berlogo TapCash.



Bersama ibu saya, saya pun mengunjungi Mall Ratu Indah, salah satu mall yang cukup besar di pusat kota Makassar, setelah berjalan-jalan membeli beberapa barang, saya memutuskan untuk beristirahat sejenak di Café Black Canyon Coffee, sekalian saya dapat menggunakan kartu BNI Tapcash yang bekerja sama dengan merchant ini. Saya kemudian menuju ke arah barat didalam gedung Mall, tempat dimana kafe Black Canyon Coffee berada, begitu sampai di pintu masuk kafe, saya melihat tulisan ‘CLOSE’ tergantung di balik pintu kaca transparan. Saya berpikir wah tumben nih tutup di hari weekend begini, saya pun bertanya kepada salah seorang sekuriti yang kebetulan berjaga dekat pintu masuk mall, sekuriti tersebut mengatakan bahwa kafe tersebut ditutup karena akan pindah lokasi ke tempat lain di salah satu jalan di Makassar. 


Dengan tutupnya salah satu merchant ini, berarti imbasnya saya tidak dapat menggunakan kartu BNI TapCash saya secara perdana, selain itu saya masih ada keperluan berbelanja dalam Mall tersebut, maka rasanya tidak efektif untuk pergi ke lokasi baru dimana kafe tersebut berada, hanya karena ingin merasakan manfaat kartu uang elektronik tersebut. Sementara di dalam Mall Ratu Indah juga tidak terdapat Merchant lain yang menerima penggunaan kartu uang elektronik tersebut. Singkat kata, kartu uang elektronik ini tidak berguna bagi saya dalam konteks berbelanja di Mall khususnya Mall Ratu Indah.

Setelah selesai dengan urusan belanja belanja di Mall Ratu Indah, saya pun lapar dan mengajak ibu saya makan kuliner khas Makassar yaitu coto Makassar. Saya mengingat bahwa dalam brosur BNI TapCash, merchant Coto Daeng Sirua termasuk rumah makan yang bekerja sama dengan BNI TapCash. Maka tanpa ba-bi-bu saya dan ibu langsung menuju ke warung Coto Daeng Sirua, dan sesampainya disana saya pun terlebih dahulu menuju meja kasir untuk menanyakan apakah kartu BNI TapCash benar-benar dapat digunakan untuk membayar transaksi, saya pun melihat memang ada mesin kartu BNI TapCash diletakkan disebelah komputer kasir. 


Setelah ngobrol dengan petugas kasir, ternyata mas-mas itu bilang bahwa pembayaran dengan kartu uang elektronik BNI TapCash hanya berlaku dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang, apabila lewat dari jam tersebut, maka pembayaran yang berlaku hanyalah dengan menggunakan uang tunai. Saya tentu saja heran, karena setahu saya kartu BNI TapCash ini bisa digunakan kapan saja, selama masih ada saldo tercatat didalam akun BNI TapCash ini. 



Saya sih curiga, sepertinya selama adanya mesin TapCash di letakkan di meja kasir, belum pernah ada pelanggan di warung coto tersebut yang membayar dengan menggunakan kartu uang elektronik, selain itu petugas kasir juga tampaknya tidak menguasai cara penggunaan mesin kartu uang elektronik tersebut, hal ini saya perkirakan setelah melihat wajah sang kasir yang cukup kaget, ketika saya menanyakan dapatkah saya membayar dengan kartu uang elektronik yang saya tunjukkan kepadanya. Singkat cerita saya tetap makan coto di tempat itu, karena sudah terlanjur sampai di warung tersebut, intinya tetap aja harus menyiapkan uang tunai, meskipun sudah punya kartu uang elektronik, Wow…it’s so hurt meee…Hikssss Hikssss!!



Setelah (Alhamdulillah) kenyang dengan kuliner coto Makassar, saya pun tiba-tiba ingat kalau saya perlu membeli beberapa snack untuk keponakan saya dirumah, saya pun singgah di Mini Market “La Macca Mart” yang letaknya tidak jauh dari warung coto tempat saya bersantap siang. Saya memutuskan untuk berbelanja di Mini Market ini sebab menurut data yang saya baca di brosur kartu uang elektronik, bahwa kartu BNI TapCash juga bisa digunakan untuk membayar transaksi di mini market ini. Sesampai di depan pintu mini market, kembali saya melihat tulisan “TUTUP” yang tergantung di depan pintu masuk mini market disertai rantai gembok yang melintang di pegangan pintu tersebut.



Saya pun menanyakan perihal tutupnya mini market tersebut kepada penjaga toko disebelahnya, kata penjaga toko tersebut, mini market tersebut biasanya memang tutup di hari minggu, dan hanya buka di hari kerja seperti senin sampai jumat. Mendengar jawaban ini saya kembali tertegun, ternyata kartu uang elektronik ini benar-benar tidak bisa digunakan karena berbagai hal yang tidak terduga, otomatis saya harus mencari mini market lain dan tentunya sudah bukan merchant yang termasuk bekerja sama dengan BNI TapCash.



Setelah urusan jalan-jalan di pusat kota selesai, saya pun pulang menuju rumah, nah di jalan pulang menuju rumah saya, saya melewati restoran pizza ria kafe. Saya pun ingat bahwa kartu BNI TapCash dapat pula digunakan untuk bertransaksi di restoran pizza ria kafe, maka saya pun singgah di restoran tersebut untuk menguji yang terakhir kalinya, apakah kartu BNI TapCash saya bisa digunakan atau tidak, sekalian saya juga ingin membeli pizza dengan topping favorit yang sudah lama tidak saya rasakan. Saya pun melangkah memasuki restoran dan mendekati meja kasir, saya bertanya apakah saya dapat membeli pizza menggunakan kartu BNI TapCash, dan What a surprise!!!, petugas kasir mengatakan bahwa pembayaran dapat dilakukan secara transaksi non tunai menggunakan BNI TapCash. 



Saya pun sangat bersyukur, akhirnya ada juga merchant yang secara nyata bisa menerima pembayaran transaksi menggunakan kartu uang elektronik. Setelah orderan pizza saya selesai dan dibawa ke kasir, saya pun menyerahkan kartu BNI TapCash saya kepada petugas kasir, dan cara kerja sang kasir dalam memproses kartu tersebut dan menghubungkan antara komputer dan mesin pembayaran  cukup lama dan petugas kasir agak bingung juga kelihatannya seperti lupa-lupa ingat, hal itu dapat saya maklumi sebab setelah ngobrol-ngobrol dengan mbak petugas kasir, katanya memang sejak BNI TapCash ini disediakan sejak 3 bulan sebelumnya sampai saat saya berbelanja saat itu, belum pernah ada seorangpun pelanggan pizza ria kafe yang membayar menggunakan kartu uang elektronik seperti BNI TapCash, semuanya hanya membayar menggunakan uang tunai, dan sesekali ada yang membayar menggunakan kartu debit.



Sekitar 2 minggu kemudian, saya mengikuti event seminar yang diadakan oleh Telkomsel dan Universitas Hasanuddin, saat event berlangsung, semua peserta seminar yang telah teregistrasi, diberikan satu buah Stiker Telkomsel T-Cash senilai 50 ribu rupiah, dan dapat digunakan di beberapa merchant restoran yang sudah bekerjasama dengan Telkomsel T-Cash.



Awalnya saya pesimis bahwa stiker T-Cash ini dapat saya gunakan untuk membeli sesuatu. Sebab berkaca dari pengalaman sebelumnya saat saya ingin menggunakan kartu uang elektonik dalam bentuk BNI Tap Cash, selalu gagal dan tidak ada yang menerima penggunaan kartu tersebut untuk bertransaksi.



Maka berdasarkan pengalaman saya dalam menggunakan kartu uang elektronik khususnya produk BNI TapCash maupun stiker T-Cash dari telkomsel, saya berkesimpulan bahwa Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) hanya bisa dilaksanakan apabila infrastruktur telah memadai baik dari segi teknologi komunikasi dan informasi (ICT), selain itu perlu ada sosialisasi yang lebih intens dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya transaksi non tunai, selain itu bagi bank penyelenggara yang mengadakan kartu uang elektronik harus memberikan pemahaman terhadap merchant-merchant yang bekerjasama dalam penerapan transaksi electronic money, supaya para merchant tersebut benar-benar melayani pelanggan yang berminat membayar transaksi menggunakan kartu uang elektronik.


Saya sebagai salah satu pengguna kartu uang elektronik, baik dalam bentuk TapCash maupun kartu debet atau kartu kredit, sangat mendukung gerakan nasional non tunai, dan saya harapkan sebelum program GNNT dipopulerkan, alangkah baiknya melengkapi segala infrastruktur pendukung, sehingga dapat mempengaruhi mindset masyarakat dalam ikut mensukseskan Gerakan Nasional Non Tunai di Indonesia, baik di perkotaan maupun di pelosok daerah terpencil. Jadi kita sekarang bisa dengan percaya diri mengatakan Let's Moving On 'Gerakan Nasional Non Tunai'...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar